Teriknya sinar matahari. . .
Membakar kulitmu nan keriput
Namun kau tetap terus berjalan
Tak peduli karenanya
Jalani rumitnya kehidupan
Membanting tulang demi sesuap nasi
Tak mengenal panas dan dingin
Tak peduli bahwa kau wanita
Walau dalam usia lanjut
Kau tetap bekerja keras
Menggantungkan hidup di kota
Walau tulangmu mulai rapuh
Mau tak mau harus kau jalani
Karena itu takdir hidupmu
Mungkinkah itu 'kan kau jalani
Sampai tiba di ujung usia
Minggu, 03 Januari 2010
Demi Sesuap Nasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar